loading...
Indonesia Hapus 1,3 Juta Konten Terkait Pornografi dan Judi Online. FOTO/ THE VERGE
JAKARTA - Lebih dari 1,3 juta konten berbahaya, termasuk pornografi dan perjudian daring, telah dihapus dari internet di Indonesia antara Oktober 2024 dan Maret 2025, berkat keterlibatan publik yang aktif, menurut Kementerian Komunikasi dan Digital negara tersebut.
Dari total konten yang dihapus, 233.552 terkait dengan pornografi, dengan situs web menyumbang 219.578 kasus, Platform X (sebelumnya Twitter) menyumbang 10.173 kasus, sedangkan 3.801 kasus sisanya terkait dengan platform lain.
Untuk perjudian daring, total 1,12 juta konten dihapus, dengan situs web dan alamat IP bertanggung jawab atas 1,02 juta kasus, diikuti oleh Meta (Facebook dan Instagram) dengan 46.207 kasus dan sisanya 55.368 kasus dari berbagai platform lainnya, kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian, Alexander Sabar, menekankan bahwa meskipun kemajuan signifikan telah dicapai, angka-angka tersebut menunjukkan tantangan berkelanjutan yang ditimbulkan oleh situs web dan platform media sosial dalam mengendalikan konten daring yang berbahaya.
Kendati ada kemajuan, ia mencatat penyebaran konten negatif tetap menjadi perhatian utama, seraya menyoroti bahwa dalam delapan hari pertama bulan Maret 2025 saja, lebih dari 58.000 konten berbahaya telah ditangani.
"Hal ini menunjukkan bahwa tantangan masih ada, dan keterlibatan publik tetap penting dalam memastikan respons yang cepat," katanya.
Kementerian Komunikasi dan Digital juga berencana untuk meningkatkan sistem pemantauan berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat deteksi konten berbahaya dan berkoordinasi dengan platform digital global untuk meningkatkan efisiensi tindakan penegakan hukum.
Masyarakat diimbau untuk terus melaporkan konten-konten yang merugikan melalui kanal resmi https://aduankonten.id, di mana masyarakat dapat melaporkan berbagai jenis konten negatif seperti berita bohong, pornografi, ujaran kebencian, dan perjudian.
“Setiap laporan memberikan dampak besar dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan sehat,” tambah Alexander.
Aduankonten.id memungkinkan pengguna untuk melaporkan konten berbahaya dengan mengirimkan tautan atau tangkapan layar, disertai alasan kekhawatiran mereka. Semua laporan terkonfirmasi dan tindakan tindak lanjut diambil oleh tim kementerian.
(wbs)