Fakta Kapal Nabi Nuh Terbuat dari Kayu Jati Jawa Menurut Penelitan NAMI

4 days ago 9

loading...

Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kebenarannya, temuan ini membuka perspektif baru tentang sejarah peradaban kuno. Foto: ist

TURKI - Kisah Bahtera Nabi Nuh, dengan narasi heroik tentang penyelamatan dan campur tangan ilahi, telah memikat umat beragama, sejarawan, dan peneliti selama berabad-abad.

Di berbagai budaya, Bahtera Nuh dipandang sebagai kapal yang membawa makhluk-makhluk pilihan melalui banjir besar yang dahsyat. Banyak yang telah mencari keberadaan kapal legendaris ini, namun bukti definitif tentang keberadaannya atau asal-usulnya belum ditemukan—hingga temuan terbaru mengarah pada kemungkinan yang tak terduga: Bahtera Nabi Nuh mungkin telah dibangun menggunakan kayu jati dari Jawa, Indonesia.

Penemuan di Gunung Ararat dan Misteri Kayu Jati

Menurut sebuah studi oleh Noah's Ark Ministries International (NAMI), sisa-sisa Bahtera Nuh ditemukan di Gunung Ararat di Turki, yang menjulang 13.000 kaki di atas permukaan laut.

Penemuan luar biasa ini memicu perhatian besar, menyatukan 15 peneliti dari berbagai latar belakang. Salah satu peneliti terkemuka, Profesor Raul Esperante dari Geoscience Research Institute, bergabung dengan tim di Turki Timur untuk menilai kemungkinan sisa-sisa Bahtera tersebut.

Daily Mail melaporkan bahwa Esperante dan rekan-rekannya menemukan sampel kayu yang mereka yakini sebagai bagian dari struktur Bahtera. Yang mengejutkan, kayu yang diuji menyerupai kayu jati yang telah menjadi fosil, jenis kayu yang berasal dari hutan Jawa.

Pesona Bahtera Nabi Nuh dan Kaitannya dengan Jawa

Legenda Bahtera Nabi Nuh berasal dari Kitab Kejadian, yang menceritakan bagaimana Tuhan memerintahkan Nuh untuk membangun kapal raksasa yang mampu menyelamatkan keluarganya dan sepasang dari setiap jenis hewan dari banjir dahsyat.

Selama berabad-abad, berbagai budaya telah menceritakan kembali dan mengadaptasi kisah ini. Para arkeolog, geolog, dan teolog telah melakukan ekspedisi dengan harapan menemukan Bahtera tersebut, dengan banyak yang fokus pada Gunung Ararat.

Sepanjang sejarah, setiap upaya telah menghasilkan interpretasi yang berbeda. Namun, dugaan hubungan dengan kayu jati Jawa telah menambah lapisan baru pada misteri ini, membuat para peneliti bertanya-tanya apakah jalur perdagangan kuno dan jalur migrasi dapat menjelaskan bagaimana kayu jati Jawa sampai ke tempat yang sekarang disebut Turki.

Koneksi Jawa: Peran Kayu Jati dalam Misteri Bahtera Nuh

Jawa, salah satu pulau paling subur di Indonesia, terkenal dengan kayu jati berkualitas tinggi, yang dikenal karena ketahanannya terhadap pembusukan.

Kayu keras ini telah dihargai selama berabad-abad dan masih digunakan sampai sekarang dalam pembuatan kapal dan furnitur.

Temuan terbaru oleh NAMI menunjukkan bahwa sampel kayu yang menjadi fosil cocok dengan kayu jati Jawa, menunjukkan bahwa kayu yang digunakan untuk Bahtera Nabi Nuh mungkin berasal dari Jawa.

Jika diverifikasi, ini berarti bahwa dunia kuno memiliki koneksi perdagangan yang mencapai sejauh kepulauan Indonesia, yang dapat membentuk kembali pemahaman kita tentang jaringan dan interaksi peradaban kuno.

Bukti dari Laboratorium: Wawasan Ilmiah

Temuan NAMI pada 2018 membawa perhatian lebih lanjut pada hipotesis ini. Setelah memeriksa fosil kayu kuno, para peneliti menyimpulkan bahwa sampel kayu yang ditemukan di Gunung Ararat memiliki kemiripan yang luar biasa dengan fosil kayu jati dari Jawa, khususnya yang ditemukan di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Para ilmuwan menguji ratusan fosil kayu dari berbagai situs global dan menemukan kecocokan signifikan dengan kayu jati unik dari Jawa. Mengingat daya tahan dan ketahanan kayu jati, masuk akal jika para pembangun kuno mungkin telah memilih jenis kayu ini untuk membangun kapal yang dimaksudkan untuk bertahan dalam kondisi yang keras.

Read Entire Article
Perayaan | | | |