Meta Ingin Tambah Perangkat Pintar di Robot Humanoid Miliknya

Minggu, 02 Maret 2025 - 08:46 WIB

JAKARTA - Meta berencana untuk menyasar pasar teknologi robot dengan mengembangkan perangkat kerasnya sendiri untuk menggerakkan robot humanoid bertenaga AI.

Perusahaan teknologi sosial yang memiliki Facebook, Instagram, WhatsApp berencana untuk mengembangkan perangkat keras robot humanoid miliknya sendiri yang awalnya akan difokuskan pada pekerjaan rumah tangga, demikian laporan Bloomberg .

Rencana yang lebih besar adalah membuat AI, sensor, dan perangkat lunak dasar untuk robot yang akan dibuat dan dijual oleh berbagai perusahaan.

Akan ada divisi perangkat keras baru di Meta' Reality Labs, unit penelitian dan pengembangan yang menciptakan perangkat keras dan perangkat lunak realitas virtual dan realitas tertambah , seperti Ray-Bans dan headset Quest VR. Divisi baru ini juga akan bertanggung jawab untuk mengembangkan standar keselamatan robot (kami tidak ingin situasi M3GAN terjadi di dunia nyata).

Rencana untuk membuat robot pelayan bermerek Meta yang dapat mencuci pakaian belum masuk dalam rencana, tetapi mereka belum menutup kemungkinan untuk mewujudkannya di masa mendatang.

Sementara itu, Meta telah memulai diskusi dengan perusahaan robotika seperti Unitree Robotics dan Figure AI Inc untuk mengembangkan perangkat keras. Perusahaan berencana untuk menggunakan perangkat lunak yang sudah ada, serta sensor dan paket komputasi yang ada, ditambah teknologi dan kolaborasi dengan produsen.

Perangkat keras yang akan dikembangkan Meta bertujuan untuk membuat robot mencuci piring Foto oleh Catt Liu di Unsplash

Para eksekutif di Meta yakin bahwa sementara perusahaan lain telah membangun kehadiran dalam pembuatan perangkat keras untuk robot humanoid, Meta telah membuat kemajuan dalam kecerdasan buatan dan pengumpulan data dari perangkat realitas tertambah dan virtual.

Konsumen tampaknya mendambakan bantuan ekstra di sekitar rumah untuk tugas-tugas seperti melipat pakaian, menaruh piring di rak dan membawa gelas yang menurut publikasi tersebut "manusia masa kini masih belum cukup berguna" untuk melakukan hal tersebut.

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Baca Berita Terkait Lainnya