Pilkada Jateng 2024: Refleksi Demokrasi, Sinergi Media dan KPU untuk Masa Depan yang Lebih Cerah

1 month ago 43

KOTA SEMARANG - Pilkada Jawa Tengah 2024 mencatatkan capaian luar biasa, mulai dari tingkat partisipasi masyarakat yang melampaui rata-rata nasional hingga keberhasilan penyelenggaraan yang kondusif. Dalam forum refleksi yang diadakan oleh KPU Jawa Tengah, berbagai pemangku kepentingan berbagi pandangan, mulai dari pentingnya peran media hingga upaya penguatan demokrasi yang lebih substansial. Jum'at 20 Desember 2024.

Ketua KPU Jateng yang diwakili Basmar Perianto Amron, Kadiv Perencanaan dan Logistik, menegaskan pentingnya sinergi antara KPU dan media sebagai dua pilar utama demokrasi. Ia mengutip pandangan Prof. Jimly Asshidiqie yang menyebut media sebagai pilar keempat demokrasi.

"KPU dan media adalah mitra strategis dalam menyampaikan informasi pemilu yang utuh, agar masyarakat tidak kehilangan hak-haknya sebagai warga negara, " jelas Basmar. Jum'at (20/12/2024).

Lebih jauh, Basmar mendorong agar forum-forum refleksi semacam ini digelar secara berkala, tidak hanya saat mendekati momen pilkada atau pemilu.

“Hal ini penting untuk membangun pemahaman masyarakat terkait pemilu yang bersih, serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan demokrasi, ” ujarnya.

Optimisme Penyelenggaraan Pilkada
Muslim Aisha, salah satu anggota KPU Jateng, mengapresiasi tagline Pilgub Jateng 2024, "Luwih Becik Luwih Nyenengke", yang mencerminkan semangat perbaikan dari Pilgub 2018.

“Pilkada kali ini berjalan sesuai harapan. Partisipasi masyarakat meningkat, mencapai 73%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang hanya 68%, ” ungkapnya.

Muslim juga mencatat bahwa tidak ada perselisihan signifikan dalam hasil rekapitulasi suara, yang menjadi bukti suksesnya penyelenggaraan.

Refleksi Peran Media
Erwin Ardian, perwakilan dari Tribun Jateng, menyoroti pentingnya peran media sebagai pilar demokrasi. Media tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pengawas independen dan ruang diskusi publik.

“Media mainstream tetap menjadi andalan karena kredibilitasnya yang terjaga, meski harus bersaing dengan media sosial yang cepat namun sering tidak akurat, ” tegasnya.

Dalam konteks Pilgub Jateng 2024, media telah memainkan peran strategis, mulai dari memberikan informasi yang netral, mengedukasi masyarakat, hingga melawan penyebaran hoaks dan disinformasi.

Tantangan dan Evaluasi
Meskipun banyak keberhasilan dicapai, beberapa tantangan tetap menjadi perhatian, seperti isu money politic dan literasi media masyarakat. Muh Kholidul Adib, akademisi dari Universitas Diponegoro, menyebut bahwa media dan KPU memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan kualitas demokrasi.

“Independensi media adalah ruh demokrasi. Ketika media berpihak, masyarakat akan kehilangan kepercayaan, ” ujarnya.

Selain itu, isu money politic masih menjadi pekerjaan rumah bersama. “Money politic telah mengakar dalam budaya politik Indonesia, dan ini memerlukan sinergi semua pihak untuk mengatasinya, ” tambahnya.

Harapan dan Langkah ke Depan
Forum ini menyimpulkan bahwa keberhasilan Pilgub Jateng 2024 tidak hanya menjadi tanggung jawab KPU, tetapi juga semua pihak, termasuk media, masyarakat, dan pemerintah. Dengan semangat optimisme yang tinggi, KPU Jawa Tengah berkomitmen untuk terus meningkatkan integritas dan kualitas penyelenggaraan pemilu, menjadikan demokrasi sebagai tonggak pembangunan daerah dan bangsa.

“Pilkada bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga tentang membangun demokrasi yang lebih baik untuk masa depan kita bersama, ” tutup Basmar Perianto Amron. (JIS Agung)

Read Entire Article
Perayaan | | | |