Geger Dunia Animasi: Studio Ghibli Ngamuk Soal AI? Surat Palsu Beredar, Kebenaran Terungkap!

3 days ago 19

loading...

Studio Ghibli yang ngamuk soal AI jadi isu hangat di kalangan warganet. Foto: OpenAI

JAKARTA - Dunia maya sempat dihebohkan dengan kabar yang menyebutkan Studio Ghibli, rumah produksi animasi legendaris Jepang, melarang penggunaan AI untuk meniru gaya animasi mereka.

Kabar ini muncul di tengah maraknya tren pembuatan ilustrasi ala Ghibli yang diciptakan dengan kecerdasan buatan (AI). Namun, kebenaran di balik kabar tersebut ternyata lebih kompleks dari yang dibayangkan.

Awalnya, seorang warganet dengan akun X (Twitter) @tj_littlejohn membagikan unggahan yang berisi surat pernyataan diduga dari Studio Ghibli. Surat tersebut, lengkap dengan logo dan nama pihak kuasa hukum perusahaan, berisi pelarangan penggunaan AI pada ilustrasi dengan gaya Ghibli.

 Studio Ghibli Ngamuk Soal AI? Surat Palsu Beredar, Kebenaran Terungkap!

“Baru saja mendapat peringatan ini dari Studio Ghibli. Pencipta AI berhak mendapatkan perlindungan, bukan hukuman. Ekspresi itu sakral. Imajinasi tidak ilegal. Jika saya harus menjadi martir untuk membuktikannya, biarlah," tulis akun tersebut, memicu kehebohan di kalangan warganet.

Unggahan ini langsung viral dan menuai beragam reaksi. Banyak warganet yang mempertanyakan perihal perizinan penggunaan gaya animasi Ghibli, terutama karena kemudahan pembuatannya menggunakan AI.

"Style seperti ini kan ada hak milik ke penciptanya, minimal ke ghiblinya," kata akun @pr*, menyuarakan kekhawatiran tentang pelanggaran hak cipta.

Akun @na****** menambahkan, "The disrespect to studio ghibli," menunjukkan rasa tidak hormat terhadap karya orisinal Studio Ghibli.

"Kenapa pakai AI sih?," tanya akun @ze*, mempertanyakan penggunaan AI dalam seni dan kreativitas.

Misteri Surat Palsu Terungkap

Namun, misteri surat pernyataan tersebut akhirnya terkuak. Media Jepang, IT Media, melaporkan bahwa surat pernyataan yang beredar luas itu adalah palsu. Pihak perusahaan Studio Ghibli tidak pernah menerbitkan surat pernyataan resmi semacam itu.

"Ada daftar untuk 'Sakura & Hoshino LLP' sebagai organisasi yang mengklaim bertindak sebagai penasihat hukum untuk Studio Ghibli, tetapi hal ini tidak dapat dikonfirmasi secara daring dan alamat emailnya tampaknya tidak ada," tulis IT Media.

Hal ini menunjukkan bahwa informasi palsu dapat dengan mudah menyebar di era digital, memicu kebingungan dan misinformasi.

Tren AI dan Seni: Perdebatan yang Tak Berujung

Fenomena ini muncul di tengah tren global penggunaan AI untuk menghasilkan karya seni, termasuk ilustrasi bergaya Ghibli. Kemudahan dan kecepatan pembuatan gambar dengan AI menjadi daya tarik tersendiri.

Read Entire Article
Perayaan | | | |